Makalah Feature News

MAKALAH CYBER MEDIA
'Feature News'


Disusun Oleh - Kelas D
Narita Rosiana Dea 
(132050299) 





PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2015






BAB I
PENDAHULUAN

       1.1  Pengertian Feature
 Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan (Wicaksono, 2007). Menurut Santana K. (2005: 11) kisah feature memang orisinal dan bersifat deskriptif. Bisa saja dalam sebuah feature dipenuhi dengan orisinalitas dan deskripsi penulis yang menghibur, dan sedikit informasi. Atau, penulisnya lebih banyak menginformasikan amatanya dengan sedikit menghibur. Tulisan feature yang bagus mengkombinasikan segala aspeknya dengan baik dan proporsional.
Feature sendiri merupakan tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisanfeature. Pengertian feature yang demikian sebetulnya tidaklah begitu saklek karena masing-masing penulis memiliki arti tersendiri. Dalam penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.

1.2 Sejarah Feature
Ini biasa digunakan untuk mengenang tanggal-tanggal penting dalam perkembangan masyarakat. Digunakan untuk membandingkan keadaan 'dulu' versus 'kini'. Pembaca bisa diingatkan kembali tentang beberapa tanggal atau peristiwa yang signifikan, lalu mengunjungi kembali peristiwa atau isu itu serta yang mengelilinginya.

Tema-tema Musiman
Musim selalu memberi banyak ide untukv feature. Isu banjir, misalnya, selalu terjadi dan membawa berbagai kisah. Bukan cuma musim yang terkait cuaca atau iklim, tema-tema serupa bisa terjadi dalam bidang siklus bisnis, siklus mode, titik-titik tertentu kehidupan lembaga atau kemasyarakatan, serta isu-isu yang terkait dengan tema-tema spesifik dari suatu tahun.


Behind The Scene
Penulis feature ini bisa mendapatkan kesempatan luar biasa untuk masuk ke dalam situasi tertentu sehingga bisa memberi pembaca perasaan bisa masuk ke dalam 'inner circle' dari suatu peristiwa. Pembaca akan merasa mendapatkan sesuatu yang sebelumnya hanya menjadi rahasia orang-orang dalam.

1.3  Jenis-jenis Feature News
1.Feature berita
Yaitu suatu feature yang lebih banyak mengandung unsur beritanya, dan berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Feature ini biasanya adalah merupakan pengembangan dan pendalaman (News analisys) dari sebuah Straight News atau issue yang masih menjadi perhatian publik.

2.Feature Opini
Feature jenis inipun biasanya terkait secara langsung atau tidak langsung dengan isu-isu yang masih aktual tentang sebuah peristiwa, sebuah ide/gagasan, atau sebuah statemen (pernyataan) orang penting, dan lain-lain. Bisa juga termasuk ke dalam jenis ini adalah artikel tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fenomena kehidupan sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, kesusteraan, dan lain-lain.

3. Feature Human Interest

Yaitu Feature yang muatan isinya langsung dapat menyentuh rasa perikemanusiaan pembaca, seperti kegembiraan, kejengkelan, bahkan kebenciannya. Contohnya adalah feature tentang anak jalanan di Jakarta, perilaku penyimpangan seksual di kalangan remaja, merebaknya perilaku peyalahgunaan narkoba, dan sejenisnya.




4. Feature Profil Tokoh (biografi) 

Feature ini bercerita tentang penampilan (profil) dan biografi singkat tokoh-tokoh tertentu yang menarik untuk dibaca. Contoh feature jenis ini misalnya adalah tulisan tentang seorang tokoh yang baru meninggal (in memoriam)


5.Feature Perjalanan/Petualangan 

Feature ini biasanya ditulis oleh pelaku perjalanan atau petualangan secara langsung atau tak langsung. Tulisan ini mengungkap laporan kisah perjalanan, fakta-fakta yang ditemui, dan kesan-kesan yang dirasakan selama perjalanan itu. Dalam Feature jenis ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang "aku" atau "kami".


6. Feature Sejarah 

Feature ini bercerita tentang fakta-fakta sejarah peristiwa dan tokoh masa lampau di suatu daerah atau tempat. contohnya tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI, strategi dakwah Islam para wali songo di pulau jawa, dan lain-lain. Feature sejarah yang baik, mampu membawa pembacanya ke masa silam. Seolah para pembaca ikut masuk ke dalam peristiwa sejarah yang dibacanya.


7. Feature Tips 

Feature ini dikenal juga dengan informasi how to do it. Misalnya tentang model pakaian, cara membuat dan menjahitnya, tentang resep makanan, merangkai bunga, kerajinan tangan, merawat dan mengoperasikan kamera, dan sejenisnya. 

         1.4 Ciri-ciri Feature
1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).

2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual.

3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.

4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau sekarang web dan blog )

5. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari awal sampai akhir.


    1.5 Sifat-sifat Feature
1. Kreatif
Feature membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari objek tulisan yang khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa, namun belum pernah atau jarang terungkap.

2. Variatif
Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan mampu membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata, komposisi atau rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-fakta yang diperoleh ditulis tidak monoton, hidup dan variatif.

3. Subyektif
Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang, wawasan, intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya.

4. Informatif
Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk merasakan gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya bertindak atau percaya. Nilai informatif feature berbeda dengan berita langsung yang benar-benar menyajikan informasi. Informasi dalam feature lebih mendalam dan lengkap.


     1.6 Teknik Penulisan Feature
        Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, maka dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama. 
 Agak berbeda dengan berita lugas (straight News), struktur penulisan feature tidak selalu menggunakan metode ''Piramida terbalik'' yaitu dengan susunan tulisan yang meletakkan informasi-informasi pokok di bagian atas, dan informasi yang tidak begitu penting di bagian bawah, Struktur penulisan feature tidak terlalu baku. Jadi ia tergantung jenis featurenya. 
Namun pada umumnya, dalam penulisan feature di media massa cetak –yang selalu terbatasi tenggat waktu/deadline dan keterbatasan ruang halaman—maka bentuk piramida terbalik masih digunakan. Hanya saja ada tambahan berupa ending yang berisi ringkasan atau kesimpulan dari keseluruhan isi feature.

       1.7 Persyaratan Menulis Feature
  • Penguasaaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
  •  Mengetahui pengetahuan yang luas tentang jiwa manusia.
  • Memiliki pengetahuan umum yang luas.
  • Memiliki pandangan yang dewasa terhadap etika dan budaya masyarakat sendiri.
  •  Memiliki ketajaman pikiran untuk melihat persoalan kemasyarakatan


         
         BAB II
PEMBAHASAN

         5.                    2.1     Contoh Feature News


         

                    




                    



VIOLINIST – Devina Minati Primaningrizki (20), mahasiswi dari Institut Seni Budaya Indonesia memiliki bakat bermain biola. Bakat yang ditampilkannya menunjukkan pesona gadis kelahiran Bandung, 13 Januari 1995 ini. (Narita)


BANDUNG 16/11 – Devina Minati Primaningrizki (20) akrab disapa Ndep, seorang mahasiswi Insitut Seni Budaya Indonesia yang memiliki bakat bermain Biola. Bakatnya membawa ia menjadi salah satu personil Band Indie – Sisilain.
       Bakat yang ia miliki bukan hanya membawanya menjadi salah satu personil band, namun Devina pun bisa melakukan solo karir dengan mengisi panggung hiburan dalam acara pernikahan.
          Menurut temannya, Utami (20), Devina memiliki bakat yang luar biasa. Selain bisa memainkan alat musik Biola, ia pun bisa bermain berbagai jenis alat musik yang lainnya. Alat musik tradisional khususnya alat musik bambu maupun alat musik tradisional.
            Kegiatan yang dilakukan gadis (20) tahun setiap harinya berlatih maminkan setiap alat musik yang ia miliki. Devina termasuk mahasiswi aktifis di kampusnya. Berbagai organisasi kampus ia jalankan tanpa mengurangi waktu latihan bermusiknya.
            Devina sering menampilkan kemahirannya bermain Biola dalam sebuah acara besar. Salah satunya acara Pameran Lentera yang dilaksanakan di Festival Citylink beberapa pekan lalu, Devina terlihat serius dalam menunjukan bakatnya untuk menghibur pengunjung yang hadir.
            Tak lepas dari itu ia selalu menjadi perwakilan kampusnya dalam ajang debat Bahasa Inggris yang diselenggarakan di Jakarata beberapa waktu lalu. Bakat dan keaktifan yang ia miliki mampu menjadi motivasi untuk banyak orang khususnya generasi muda.
            Tak banyak generasi muda yang masih peduli akan bermain alat musik tradisional. Melihat bakat Devina berharap generasi muda termotivasi untuk bisa bermain alat musik tradisional.
 “Jika kita tidak pernah mau mencoba bermain main alat musik maka selamanya kita tidak akan pernah bisa memainkannya, alat musik bukan hanya tentang bakat namun tentang bagaimana kita menghargai sebuah seni.” Ucap Devina yang diwawancai pada ,Senin (16/11).
            Bakat yang ia miliki mampu membawanya dikenal oleh banyak orang. Jarang generasi muda yang masih menyukai alat musik tradisional.  Namun Devina mampu membuktikan dirinya bisa menjadi generasi muda yang mencintai kesenian Indonesia.

Makalah Konvergensi Media


MAKALAH CYBER MEDIA
'Konvergensi Media'


Disusun Oleh - Kelas D
Narita Rosiana Dea 
(132050299) 











PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2015







BAB I
PENDAHULUAN

       1
1.1 Pengertian Media
     Di era modern ini siapa yang tak mengenal media. Media sendiri mempunya pengertian   yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Media sendiri kini sering digunakan untuk berbagai aktivitas. Bahkan media juga menjadi sarana mata pencaharian bagi mereka yang bekerja sebagai reporter, wartawan, presenter dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa media sudah tidak asing lagi bagi kehidupan manusia di era modern seperti sekarang ini. 

1.2 Pengertian Media Menurut Para Ahli
      •  Menurut Schram : Media adalah sebuah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.  
      • Menurut Gagne   : Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.    
      • Menurut Miarso   :  Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. 
      • ·Menurut Syaiful Bahri Djamarah : media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.

             1.3 Jenis-jenis Media  
                      

                       Media dikelompokan atas 3 bentuk, yakni :
  • Media Visual : Media Visual merupakan media yang bisa terlihat, terbaca dan teraba. Media visual ialah media yang mengandalkan penglihatan manusia. Dan biasanya media visual ini memfokuskan kepada gambar.
  •  Media Audio : Media Audio merupakan media yang hanya bisa dirasakan dengan pendengaran. Karena media audio cenderung lebih menekankan kepada aspek suara, bunyi atau musik.
  • Media AudioVisual : Media AudioVisual merupakan gabungan dari media visual dan media audio. Jadi media yang memperlihatkan sebuah gambar dengan digabungkan dengan suara-suara. Seperti iklan, film, animasi dan lain-lain.





BAB II
PEMBAHASAN

             2.1 Sejarah Konvergensi Media



-   Teknologi Konvergensi dimulai sejak ditemukannya sistem jaringan internet pada  tahun 1960-1990. (Burhan Bungin)
-         Era Konvergensi sudah dimulai sejak internet diperkenalkan pada tahun 1982 dan dipopulerkan oleh Negroponte sehingga muncul istilah multimedia.
-         Munculnya jaringan internet telah membuat media massa tradisional memasuki fasse baru yang disebut era media konvergensi.
-         Era Konvergensi membawa kemudahan akses media massa.
-         Konvergensi media tidak hanya memperkaya informasi yang disajikan, tetapi juga memberikan pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka.
-         Konvergensi media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi, baik yang bersifat, visual, audio, data dan sebagainya (Preston:2001).
-         Konvergensi mendorong orang untuk berbuat apa saja yang dinamakan kebebasan dan persamaan (Liberting and Emncipatory).


2.2 Pengertian Konvergensi Media

             Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu Convergence, dapat diartikan sebagai dua benda atau lebih yang bertemu/bersatu di satu titik, pemusatan pandangan ke suatu tampat yang amat dekat. Secara umum, konvergensi media merupakan penyatuan berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi (Information and Communication Technology and Service/ICTS) dalam satu media. Konvergensi media meruntuhkan berbagai pola komunikasi massa yang ada sebelumnya.  

2.3 Konvergensi Media Di Era Cyberspace

-        Cyberspace telah memberikan peluang baru kepada masyarakat dan budayanya melalui komunikasi tanpa batas.
-     Cyberspace mengintegrasikan sejumlah kempauan (Sensor, sinyal,koneksi, transmisi, prosesor, dan kontrol) serta menghasilkan interaksi virtual berupa pengalaman ang dapat diakses untuk tujuan komunikasi tanpa batas.
-         Munculnya trend media online
-         Munculnya Ctizen Journalism (ME Media dan WE Media)
-     Munculnya Komunitas maya (FB, TWITTER, WA, INSTAGRAM DLL)

2.4 Konvergensi Merubah Sifat Manusia 
           Nyatanya setiap hal yang baru muncul ataupun hal baru yang diikuti oleh setiap manusia menimbulkan dampak perubahan pada kelompok manusia ataupun efek pada individu dalam menyikapi kemunculan hal baru tersebut diantaranya konvergensi media.  
 
·         Media perbitan bertambah fungsi dengan media penyiaran, dan media penyiaran bertambah fungsi menjadi media penerbitan. Contoh Pikiran Rakyat dari radio bisa membuat percetakan Koran Pikiran Rakyat dan membuat web Pikiran Rakyat Online.
·         Tidak dikenal adanya pembatasan kreatifitas media sehingga berita apapun hasil kerja jurnalis bisa dimunculkan melalui media konvergensi. Contoh Journalis Citizen
·         Audiens dapat menjadi partner dalam membuat isi media. Contoh Mengirim cerpen, penulis novel dll
·         Media saat ini bersaing dengan audiens, karena audiens bisa membuat sebuah publikasi sendiri. Contoh media online, media sosial dan blog
·         Periklanan/pendapatan media model lama akan berubah. Misalnya dari iklam kolom atau durasi menjadi iklan paper click.
·         Arsip menjadi lebih bernilai. Dimana saat ini dunia maya dapat membuka arsip-arsip lebih mudah.
·         Intensifnya pengguna mesin pencari. Kepekaan mesin pencari dalam mencari kata menyebabkan proses pencarian menjadi sangat detail.
·         Isi berita yang diedit menjadi biasa. Fungsi gatekeeper diambil oleh khalayak, bersifat pribadi sehingga informasi yang diterima antara seseorang dengan orang lainnya bisa sangat berbeda.
·         Siklus berita tidak muncul, informasi menjadi spontan.
·         Khalayak lebih banyak mempunyai pilihan media.



BAB III
PENUTUP

           3.1 Kesimpulan
                
   Dari makalh yang penulis diatas untuk memberikan gambaran kepada pembaca dan          pengunjung laman ini mengenai pengertian dari konvergensi media. Dengan makalah ini pembaca bisa membedakan mengenai konvergensi media, dengan pengertian media-media yang lainnya. Konvergensi Media sendiri memiliki pengertian sederhana yaitu gabungan dari setiap media-media yang ada dan dijadikan menjadi satu fungsi sebagai media informsi. Konvergensi Media pun dapat merubah sikap masyarakat sendiri seperti yang telah dijelaskan penulis.      
 
Sumber :